Kamis, 26 April 2012

SURAT CINTA



Surat Cinta Mesra Untuk Kekasih

Untuk Kekasihku Yang Kucintai Segenap Hatiku,

Baru seminggu yang lalu Kau berangkat ke luar negeri untuk meneruskan studimu tetapi rasanya aku sudah bertahun-tahun tak berjumpa denganmu. Rindu di hatiku tak dapat kutahan-tahan lagi dan ingin aku untuk dapat segera bertemu denganmu.

Kekasihku, masih kuingat suasana indah saat kita berdua berada di warung bakso saat angin mengirim rintik gerimis dari langit ke bumi kita. Temaramnya langit justru membuat hatiku berbunga karena Engkau selalu mampu membuatku bahagia. Semangkuk bakso yang kita santap berdua itu lebih berasa nikmat daripada puluhan piring makanan mahal di restoran mewah. Kehadiranmulah yang membuat semua makanan menjadi nikmat.

Kekasihku, masih juga kuingat saat kita berdua berdayung di atas danau. Bayangan pohon di tepi danau menari-nari di dalam air sementara senyummu selalu merekah menjawabi semua tingkahku. Kau selalu membuat pemandangan menjadi indah dengan senyummu yang menawan dan menenangkan. Kau selalu membuat cuaca menjadi nyaman dengan tatapmu yang menyejukkan.

Kekasihku, tak sabar aku untuk dapat segera berdua bersamamu menghabiskan hari-hari kita selanjutnya. Hari-hari yang akan selalu indah karena ketulusan cintamu seperti yang selama ini telah Engkau berikan kepadaku. Aku berjanji untuk selalu berdoa agar Engkau segera dapat menyelesaikan belajarmu karena aku segera ingin dapat berjumpa denganmu.

Aku sangat mencintaimu, kekasihku. Aku pun akan selalu sabar menanti kembalimu.

Dari kekasihmu,

Yang selalu menunggumu



Surat Cinta Rindu

Kepada Kekasihku,
Yang ribuan mil jauhnya tetapi tetap hidup di hatiku

Sayangku, bagaimana kabarmu? Sudah tiga bulan lewat saat surat terakhirmu kubalas dan Engkau belum mengirim surat lagi kepadaku.

Sayangku, aku merasa sangat rindu kepadamu. Benar bahwa aku sekarang berada di Paris, kota yang dikenal sebagai pusat mode dunia. Kota romantis dengan Menara Eiffel yang mempesona sehingga melahirkan inspirasi film “Eiffel I’m in Love”. Akan tetapi, Sayangku, semua itu hampa rasanya tanpa dirimu di sisiku.

Sayangku, lebih baik bagiku berjalan bersamamu menyusuri pematang di pesawahan di lereng bukit di sebelah Barat desamu daripada memandangi kota Paris dari atas Menara Eiffel. Karena di pesawahan itu, aku dapat menggennggam jemarimu dan membaui aroma lembut rambutmu. Sedangkan di Eiffel, aku hanya dapat membayangkan wajahmu yang selalu menyejukkan hatiku.

Sayangku, terasa lebih nikmat bagiku, saat menyantap maso malang semangkuk berdua dengan tempias hujan sekali-kali mengelus muka kita, daripada makan di restoran mewah di Paris bersama bos. Di baso malang aku puas mengumpulkan senyummu sementara di Paris aku selalu teringat padamu.

Sayangku, waktu serasa berhenti apabila kuhitung hari ku kan kembali. Lama sekali rasanya. Kupikir bukan lagi sehari rasa seminggu tetapi sehari rasanya berabad-abad yang harus kulewati.

Sayangku, kuharap Engkau sudi sabar menunggu. Tiga bulan lagi aku akan selesai dengan tugasku di sini. Saat hari tiu tiba nanti, aku akan langsung menemuimu. Akan kucurahkan rindu yang telah kusimpan dalam kalbu ini. Entah seberapa banyak dirimu dapat menampung.

Sayangku, kirimkanlah kabar kepadaku. Mungkin Engkau dapat mengirimkan foto bunga mawar yang kita tanam bersama di tepi danau mungil tempat kita selalu mengangankan kebahagiaan di masa depan. Sungguh aku tidak sabar untuk segera melihat bunga mawar itu bersamamu. Mudah-mudahan ada mawar yang bisa kupetik dan kupersembahkan kepadamu.

Sayangku, tunggulah aku.

Dengan penuh cinta,

Kekasihmu yang rindu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan masukkan komentar anda